- Karakter polisemik sejarah menurut zaman
- Karakter polisemik cerita dari berbagai pendekatan
- Karakter polisemik cerita dari bidang atau daerah tertentu
- Referensi
The karakter polysemic sejarah mengacu pada berbagai arti bahwa sejarah kata dapat memiliki. Perlu dicatat bahwa konsep cerita yang sama muncul dan bervariasi sesuai dengan zaman, pendekatan, sudut pandang dan pengarangnya.
Penting untuk dicatat bahwa definisi atau arti dari kata "sejarah" juga akan bergantung pada bagaimana kata itu ditulis. Misalnya, dalam bahasa Spanyol dikatakan bahwa "Historia" (dengan huruf besar H) mengacu pada peristiwa yang terjadi di masa lalu, sedangkan "historia" mengacu pada cerita fiktif.
Dalam bahasa Inggris artinya juga bervariasi, "History" (terjemahan sejarah) sesuai dengan ilmu yang mempelajari peristiwa masa lalu, sedangkan "story" menemukan maknanya dalam bercerita, fabel dan peristiwa fiktif.
Karakter polisemik sejarah menurut zaman
Konsep kata "sejarah" telah berubah selama berabad-abad. Bagi orang Yunani dan Romawi, sejarah adalah guru kehidupan; bagi orang Kristen istilah itu diambil sebagai pengembangan rencana ilahi di bumi.
Di sisi lain, untuk Renaisans dianggap sebagai studi tentang masa lalu dan sebagai alat untuk lebih memahami masa depan.
Pada abad ke-18, pencerahan Prancis mengklaim bahwa sejarah adalah kemajuan akal manusia. Pada abad berikutnya, penulis Leopold Von Ranke, Karl Marx, dan Augusto Comte membawa istilah tersebut ke "ilmu yang menjelaskan peristiwa yang sebenarnya terjadi di masa lalu, mengesampingkan spekulasi dan peristiwa yang tidak nyata".
Selama abad ke-20, dengan munculnya aliran historiografi dan sejarawan, konsep sejarah memiliki kecenderungan ke masa lalu manusia dan masyarakat.
Saat ini makna sejarah mendapat pengertian yang paling luas. Sekarang ini dapat didefinisikan sebagai studi tentang manusia, ide, kreasi, tindakan di masa dan tempat tertentu.
Karakter polisemik cerita dari berbagai pendekatan
Makna sejarah didefinisikan menurut konteksnya, yakni menurut sudut pandang yang berbeda dan dari bidang penerapannya.
Misalnya, sejarawan Robin George Collingwood menjelaskan bahwa sejarah adalah disiplin ilmu yang menceritakan apa yang dilakukan manusia di masa lalu untuk memberikan penjelasan yang ringkas di masa kini.
Namun, bagi sejarawan Josep Fontana, sejarah adalah serangkaian metode yang digunakan manusia untuk menguraikan masa lalu, yang menjelaskan masa kini dan memberikan alasan hingga saat ini.
Keduanya merupakan pendekatan terhadap makna sejarah, namun konsepsinya berbeda.
Karakter polisemik cerita dari bidang atau daerah tertentu
Karakter polisemik cerita juga dapat dibedakan menurut penggunaan atau bidang yang diterapkan.
Istilah sejarah yang diterapkan di bidang "sejarah universal" adalah istilah yang menyusun peristiwa dunia terbesar dalam sejarah umat manusia. Yaitu, proses yang paling relevan di mana manusia telah berubah dari penampilannya hingga saat ini.
Di sisi lain, "sejarah sastra" bertanggung jawab untuk mempelajari karya sastra, khususnya karya atau teks yang memiliki elaborasi tinggi.
Singkatnya, kedua istilah tersebut merujuk pada studi sejarah, tetapi di bidang yang sama sekali berbeda. Contoh ini dengan sempurna menggambarkan karakter polisemik dari cerita tersebut.
Referensi
-
- Carr, EH (2008). Apakah Sejarah itu? Pinguin.
- Collier, MJ (2003). Aliansi Antarbudaya: Transformasi Kritis. California: SAGE.
- Fernandez, I. (2005). Sejarah Meksiko I. Meksiko, DF: Pearson Education.
- Kahler, E. (1966). Apakah sejarah itu? Dana Budaya Ekonomi.
- Voegelin, E. (1990). Apakah Sejarah itu? dan Tulisan Terlambat Lainnya yang Tidak Diterbitkan, Volume 28. University of Missouri Press.