- Lima contoh akulturasi
- 1- Kehilangan bahasa aslinya
- 2- Keyakinan agama
- 3- Migrasi
- 4- Konsumsi produk luar negeri
- 5- Perubahan aksen dan penggunaan kata-kata asing
- Referensi
Contoh utama akulturasi adalah terkait dengan keyakinan agama, hilangnya bahasa asli atau campur tangan unsur asing dalam budaya asli.
Contoh paling gamblang ditemukan pada keluarga imigran yang harus beradaptasi dengan budaya negara tempat mereka beremigrasi.
Akibatnya, mereka harus memperoleh adat istiadat baru atau norma perilaku sosial, bahkan ketika mereka mempertahankan ciri-ciri budaya mereka sendiri seperti bahasa, pakaian, agama, gastronomi, dan lain-lain.
Proses akulturasi merupakan hasil dari kontak dan pertukaran budaya negara tempat seseorang atau kelompok sosial didirikan. Dalam proses ini, nilai-nilai dan praktik baru diperoleh dari budaya selain budaya sendiri.
Proses "pinjaman budaya" ini bersifat dua arah; negara atau komunitas tuan rumah juga memperoleh ciri-ciri budaya dari pertukaran tersebut. Ini mengubah masyarakat itu dari waktu ke waktu, dari sudut pandang manusia dan sosial.
Lima contoh akulturasi
1- Kehilangan bahasa aslinya
Proses penjajahan di Amerika Latin dan Amerika Serikat menyebabkan hilangnya hampir total bahasa penduduk asli benua Amerika, meskipun banyak kelompok etnis, yang sudah berkurang, masih mempertahankan bentuk komunikasi leluhur mereka.
Contohnya adalah bahasa penduduk asli Amerika Latin. Di Meksiko, bahasa Nahuatl, Chol, Mazatec, dan Totonac menghilang, begitu pula Aymara dan Araona di Bolivia, Saliba-Piaroa di Venezuela, atau Quechua di Peru dan Ekuador. Meskipun masih digunakan di beberapa daerah, bahasa Spanyol adalah bahasa yang dominan.
Hilangnya bahasa Muskogi atau Cherokee, tipikal orang India yang tinggal di wilayah tenggara Amerika Serikat, adalah contoh lain dari proses akulturasi di mana budaya dominan umumnya berlaku.
2- Keyakinan agama
Agama adalah elemen lain yang hadir dalam proses akulturasi yang terjadi di masyarakat.
Misalnya, selama penaklukan Spanyol dan Portugis di benua Amerika, penduduk asli dan budak kulit hitam Afrika harus memperoleh agama baru yang diberlakukan oleh misi.
Namun, dalam proses akulturasi, terjadi sinkretisme agama, di mana dewa-dewa orang kulit hitam berasimilasi dengan orang-orang kudus Katolik.
3- Migrasi
Perpindahan besar-besaran warga negara dari satu negara ke negara lain karena alasan yang berbeda (perang, mencari kondisi kehidupan yang lebih baik, di antara alasan lain) menghasilkan pembentukan ghetto atau koloni di wilayah yang menerima mereka.
Para migran ini, terutama yang lebih tua, mempertahankan kegunaan, kepercayaan, dan adat istiadat mereka. Ini adalah contoh akulturasi lainnya.
Hal ini tidak terjadi pada generasi kedua imigran, yang pada umumnya akhirnya beradaptasi sepenuhnya dengan budaya negara tempat mereka dilahirkan, meninggalkan ciri-ciri utama budaya orang tua mereka.
Dalam kasus ini, penggunaan bahasa ibu orang tua, adat istiadat gastronomi dan, kadang-kadang, bahkan kepercayaan agama dan ideologi politik hilang.
4- Konsumsi produk luar negeri
Akulturasi juga dapat dialami di berbagai sektor dan wilayah konsumen suatu negara seperti keahlian memasak, musik, dan mode.
Setelah jangka waktu tertentu, adopsi adat istiadat baru pada orang asing dihasilkan melalui akulturasi.
5- Perubahan aksen dan penggunaan kata-kata asing
Ketika orang menghabiskan banyak waktu tinggal di negara lain, akulturasi dapat memanifestasikan dirinya melalui adopsi kata dan istilah yang berbeda, bahkan jika itu adalah negara dengan bahasa yang sama dengan pendatang.
Ini juga terjadi jika berbicara tentang orang-orang yang berbicara beberapa bahasa, seperti "Spanglish", yang digunakan di Puerto Rico karena merupakan wilayah dengan dua bahasa.
Fenomena ini juga diapresiasi di Gibraltar, atau dengan cara berbicara yang disebut Chicanos (orang Meksiko yang tinggal di Amerika Serikat).
Ekspresi akulturasi terbaik dapat dilihat di kota-kota besar seperti New York atau London, yang memiliki seluruh pinggiran kota tempat tinggal orang asing yang populasinya telah berintegrasi ke dalam negara, melestarikan akar idiomatik dan budaya mereka sendiri.
Referensi
- Memahami Akulturasi dan Perbedaannya dengan Asimilasi. Dikonsultasikan dari thinkco.com
- Akulturasi. Dikonsultasikan dari sociology.iresearchnet.com
- Spindler, GD (1963) Pendidikan dan Kebudayaan: Pendekatan Antropologis. Holt, Rinehart, & Winston, New York.
- Akulturasi. Dikonsultasikan dari sociologydictionary.org
- Contoh akulturasi. Dikonsultasikan di example.co
- Akulturasi. Dikonsultasikan dari es.wikipedia.org
- Contoh akulturasi. Dipulihkan dari example.org