- 5 perbedaan terpenting antara cerita dan drama
- 1- Struktur
- 2- Durasi
- 3- Gaya menulis
- 4- Narasi
- 5- Tujuan
- Referensi
Perbedaan utama antara cerita dan lakon berkaitan dengan struktur, durasi, gaya penulisan, narasi, dan tujuan masing-masing.
Ceritanya adalah narasi sastra pendek, yang bisa jadi nyata atau imajiner, dan yang umumnya diungkapkan dengan cara yang mengalir dan dengan urutan kronologis. Ini dapat memiliki satu atau dua karakter utama.
Di sisi lain, lakon merupakan karya sastra yang didasarkan pada skrip atau dialog, untuk diwakili di hadapan publik yang menyaksikan melalui pementasan.
Baik cerita maupun lakon ditujukan untuk penonton tertentu, dan memiliki banyak perbedaan di antara mereka, mengingat sifat dan gaya dari masing-masing narasi ini.
5 perbedaan terpenting antara cerita dan drama
1- Struktur
Cerita biasanya memiliki struktur sekuensial, berdasarkan deskripsi adegan yang saling berkaitan yang mengikuti urutan kronologis kejadiannya.
Oleh karena itu, cerita memiliki alur argumen yang unik, berdasarkan pendahuluan, klimaks, dan akhir cerita. Faktor ini merupakan dasar untuk pembangunan karakter.
Sebaliknya, struktur drama dibagi menjadi beberapa bagian yang disebut "babak". Setiap babak memiliki beberapa adegan, dibatasi oleh masuknya karakter baru atau perubahan pemandangan.
2- Durasi
Ceritanya bercirikan cerpen. Urutan peristiwa yang terjadi dalam cerita harus terungkap dengan cepat dan akurat, semuanya dalam kerangka struktur cerita.
Sebaliknya, durasi permainan itu relatif. Sebuah drama bisa terdiri dari satu sampai lima babak, yang bisa memakan waktu beberapa jam pementasan.
3- Gaya menulis
Ceritanya ditulis dalam bentuk prosa; yaitu, cerita diceritakan dalam ungkapan alami, dengan kalimat dan paragraf.
Sebaliknya, lakon itu dapat ditulis dalam prosa dan sajak. Gaya penulisan terakhir ini dicirikan oleh komposisi kata yang ritmis, dengan sajak dan metrik.
4- Narasi
Cerita biasanya diceritakan di bawah sosok narator yang mahatahu. Narator ini "melihat semuanya" dan menggambarkan kejadian, niat, dan perasaan karakter di sepanjang cerita.
Di sisi lain, dalam lakon itu tidak ada narator. Ekspresi artistik ini dicirikan hanya dengan menggunakan interpretasi para aktor di atas panggung.
5- Tujuan
Ceritanya dirancang untuk dibaca; itulah fungsi utamanya. Ini adalah cerita pendek yang hidup dari narasinya, oleh karena itu popularitasnya terutama di kalangan anak-anak.
Untuk bagiannya, lakon ditulis untuk dipentaskan. Tubuh drama terdiri dari sebuah naskah dan para aktor menghidupkan para karakter, mewakili aksi dalam pementasan.
Referensi
- 10 Karakteristik cerita (nd). Diperoleh dari: caracteristicas.co
- Bermúdez, E. (nd). Struktur dan karakteristik lakon. Diperoleh dari: institutowashington.com
- Karakteristik cerita (nd). Diperoleh dari: andreyluli.wordpress.com
- Contoh Characteristics of the Story (2017). Majalah Examplede.com. Diperoleh dari: examplede.com
- Contoh Characteristics of a Play (2013). Majalah Examplede.com. Diperoleh dari: examplede.com
- Rojas, E. (2014). Cerita dan drama. Diperoleh dari: sajoratsoca.blogspot.com