- Apa itu Gangguan Kepribadian?
- Klasifikasi
- Grup A: gangguan kepribadian langka atau eksentrik
- - Gangguan kepribadian paranoid
- - Gangguan Kepribadian Skizoid
- - Gangguan kepribadian schizotypal
- Grup B: gangguan kepribadian yang dramatis, emosional, atau tidak menentu
- - Gangguan kepribadian antisosial
- - Gangguan kepribadian ambang
- - Gangguan kepribadian histrionik
- - Gangguan kepribadian narsistik
- Grup C: gangguan kepribadian cemas atau takut
- - Gangguan kepribadian penghindar
- - Gangguan kepribadian dependen
- - Gangguan kepribadian kompulsif obsesif
- Diagnosis dan perbedaan dengan kepribadian yang sehat
- Referensi
Gangguan kepribadian merupakan rangkaian gangguan jiwa yang ditandai dengan munculnya perilaku, pikiran dan emosi yang maladaptif. Ini adalah salah satu jenis gangguan psikologis yang paling sering terjadi, mempengaruhi sekitar 50% pasien psikologi dan psikiatri.
Kriteria utama untuk mendiagnosis adanya gangguan jenis ini adalah munculnya unsur-unsur kepribadian yang sangat berbeda dari biasanya, dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan pada orang tersebut.
Ciri-ciri terpenting lain dari gangguan kepribadian adalah bahwa pengaruhnya dapat diamati dalam banyak situasi berbeda dan seiring waktu.
Dalam jangka panjang, masalah yang disebabkan oleh kondisi tersebut dapat menyebabkan pasien menderita depresi, kecemasan, dan gangguan lain yang lebih serius.
Gangguan kepribadian didiagnosis menurut perbedaan tingkah laku dengan apa yang dianggap normal oleh suatu masyarakat; untuk alasan ini beberapa ahli mempertanyakan validitasnya.
Namun studi tentang gangguan jiwa jenis ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup orang yang mengalaminya.
Apa itu Gangguan Kepribadian?
Untuk memahami bagaimana jenis gangguan psikologis ini bekerja, pertama-tama perlu dipahami apa yang dimaksud dengan kepribadian. Kepribadian adalah cara berpikir, merasa dan berperilaku yang membedakan seseorang dari orang lain.
Secara umum, tidak ada tipe kepribadian yang benar atau salah, tetapi setiap orang membangun kepribadiannya sendiri berdasarkan genetika, pengalaman, pendidikan, dan lingkungannya.
Namun, beberapa tipe kepribadian menghasilkan hasil yang menyebabkan penderitaan atau masalah fungsi masyarakat terus menerus dari waktu ke waktu.
Cara berpikir, perasaan, dan perilaku yang maladaptif inilah yang menjadi dasar dari gangguan kepribadian. Tipe kepribadian ini biasanya terbentuk pada masa remaja atau awal masa dewasa, dan cenderung permanen jika orang tersebut tidak menerima perawatan psikologis.
Efeknya dapat memengaruhi empat area berbeda:
- Cara orang tersebut berpikir tentang dirinya dan orang lain.
- Emosi yang Anda rasakan.
- Cara berhubungan dengan orang lain.
- Kontrol diri.
Klasifikasi
Buku pedoman American Psychiatric Association (APA) dikenal sebagai DSM. Manual ini adalah yang paling banyak digunakan di dunia untuk mendiagnosis berbagai gangguan mental dan versinya yang paling terkenal adalah DSM-IV.
Artikel ini akan mempertimbangkan klasifikasi yang dibuat oleh manual ini tentang gangguan kepribadian. Menurut DSM-IV, sepuluh jenis gangguan kepribadian telah dikenali.
Ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar: kelompok A (gangguan kepribadian langka atau eksentrik), kelompok B (gangguan kepribadian dramatis, emosional atau tidak menentu) dan kelompok C (gangguan kepribadian cemas atau takut).
Grup A: gangguan kepribadian langka atau eksentrik
Gangguan kelompok A ditandai terutama dengan munculnya distorsi kognitif atau persepsi.
Misalnya, beberapa gejala gangguan yang paling umum dalam kelompok ini termasuk gagasan irasional, paranoia, dan pandangan dunia yang aneh.
Orang dengan gangguan tipe A juga sering mengalami masalah dalam hubungannya dengan orang lain, terutama karena cara berpikirnya yang tidak biasa. Selain itu, terkadang mereka juga menghadirkan perilaku yang aneh atau tidak menentu.
Gangguan tipe A diyakini terkait dengan skizofrenia, salah satu penyakit mental paling serius.
Namun, gejala yang terakhir jauh lebih kuat, dan termasuk halusinasi dan kurangnya perbedaan antara apa yang nyata dan yang tidak.
Biasanya ada tiga kelainan tipe A:
- Gangguan kepribadian paranoid
Ciri utamanya adalah ketidakpercayaan pada orang lain. Mereka yang menderita karena percaya bahwa orang lain ingin menyakiti mereka, dan karena alasan ini mereka menghindari hubungan dekat.
- Gangguan Kepribadian Skizoid
Ini ditandai dengan menghindari hubungan sosial dan dengan sedikit keberadaan ekspresi emosional.
Orang-orang ini sering kali acuh tak acuh terhadap kritik atau pujian dari orang lain, dan lebih suka aktivitas menyendiri.
- Gangguan kepribadian schizotypal
Ciri utamanya adalah munculnya ketidaknyamanan yang kuat terhadap hubungan dekat, adanya pemikiran atau persepsi yang menyimpang, dan perilaku aneh.
Orang yang menderita kelainan ini cenderung memiliki kepercayaan yang tidak biasa, seperti kekuatan magis atau makhluk luar angkasa.
Grup B: gangguan kepribadian yang dramatis, emosional, atau tidak menentu
Gangguan kepribadian kelompok kedua ditandai dengan munculnya pikiran atau perilaku yang dramatis, tidak dapat diprediksi, atau terlalu emosional. Mereka juga sering memancing upaya untuk memanipulasi atau memanfaatkan orang lain.
Secara umum, cara merasakan dan berperilaku ini menyebabkan individu dengan gangguan tipe B memiliki banyak masalah dalam hubungannya dengan orang lain, yang menyebabkan mereka sangat tidak nyaman.
Ada empat kelainan tersebut:
- Gangguan kepribadian antisosial
Orang dengan penyakit ini umumnya dikenal sebagai "psikopat". Ini adalah individu yang tidak peduli dengan emosi orang lain.
Inilah mengapa mereka terus-menerus berbohong, melanggar norma sosial, dan bertindak impulsif terlepas dari kerusakan yang ditimbulkannya.
- Gangguan kepribadian ambang
Ditandai dengan ketidakstabilan yang hebat di beberapa area, termasuk hubungan pribadi, emosi, impulsif, dan citra diri.
Orang yang menderita karena percaya bahwa orang lain akan meninggalkan mereka dan melakukan segala daya mereka untuk menghindarinya (termasuk pemerasan emosional).
Selain itu, mereka cenderung ingin bunuh diri dan cepat berubah dari depresi menjadi marah.
- Gangguan kepribadian histrionik
Mereka adalah orang-orang yang berusaha menarik perhatian dengan cara yang berlebihan. Mereka sering merasa sangat buruk ketika mereka tidak menjadi pusat perhatian, jadi mereka menggunakan penampilan fisik atau ledakan emosi mereka untuk mendapatkannya.
- Gangguan kepribadian narsistik
Orang yang menderita penyakit itu membutuhkan kekaguman dari orang lain, sementara mereka tidak dapat berempati dengan mereka.
Mereka cenderung percaya bahwa mereka lebih baik dari yang lain dan bahwa mereka berhak atas segalanya; oleh karena itu, mereka sering memanfaatkan orang lain tanpa penyesalan.
Grup C: gangguan kepribadian cemas atau takut
Kelompok ketiga terdiri dari gangguan yang menyebabkan ketakutan yang sangat berlebihan pada orang tersebut.
Ketakutan ini membuat pasien tegang, penuh kecemasan dan perlu memiliki kendali yang besar atas berbagai situasi dalam hidupnya.
Ada tiga kelainan dalam kelompok ini:
- Gangguan kepribadian penghindar
Karena perasaan tidak pantas dan ketakutan ekstrim akan kritik, seseorang dengan gangguan ini akan menghindari hubungan apapun dengan orang lain.
Jika dia dipaksa untuk berhubungan, dia akan selalu takut ditolak atau ditertawakan, sementara pada saat yang sama menganggap dirinya lebih buruk dari yang lain.
- Gangguan kepribadian dependen
Mereka adalah orang-orang yang membutuhkan orang lain untuk menjaga mereka hingga ekstrem yang gila. Mereka yang menderita gangguan ini merasa tidak mampu mengambil keputusan, dan menderita ketika mereka sendirian karena mereka percaya bahwa mereka tidak dapat menjaga diri mereka sendiri.
- Gangguan kepribadian kompulsif obsesif
Orang dengan gangguan ini sangat memperhatikan keteraturan, kontrol, dan perfeksionisme.
Mereka cenderung bekerja terlalu keras, sangat tidak fleksibel dalam keyakinan mereka, dan terlalu khawatir tentang detail.
Patologi ini tidak sama dengan Obsessive-Compulsive Disorder (OCD), salah satu gangguan kecemasan paling serius.
Diagnosis dan perbedaan dengan kepribadian yang sehat
Menurut DSM, seseorang harus memenuhi beberapa kriteria untuk dapat didiagnosis gangguan kepribadian.
Kriteria yang paling penting adalah cara merasakan dan berperilaku yang sangat berbeda dari yang diharapkan dalam budaya mereka sendiri.
Lebih jauh, perbedaan ini harus tidak fleksibel dan dipertahankan baik dari waktu ke waktu maupun dalam situasi yang berbeda.
Di sisi lain, agar orang tersebut dianggap memiliki gangguan jiwa, pola emosi dan perilaku ini harus menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan atau mencegah mereka menjalani kehidupan normal.
Kepribadian normal ditandai dengan sifatnya yang fleksibel dan adaptif, sedemikian rupa sehingga orang yang memilikinya dapat berfungsi secara efektif di segala bidang dan memelihara hubungan yang dekat dengan orang lain.
Cara bersikap dan bertingkah laku ini membuat orang yang sehat merasa nyaman dengan dirinya sendiri, dan mampu menetapkan tujuan serta mencapainya.
Sebaliknya, orang dengan gangguan kepribadian sering kali menunjukkan pola perilaku yang sama di semua situasi, dan tidak dapat berubah bahkan jika kepribadian mereka menyebabkan masalah yang serius.
Oleh karena itu, orang-orang ini tidak dapat beradaptasi dengan perubahan. Kekakuan ini membuat orang tersebut sangat menderita, terutama dalam hubungannya dengan orang lain.
Namun, orang dengan gangguan kepribadian seringkali tidak menyadari bahwa dirinya sedang sakit, dan menyalahkan lingkungannya atau orang lain daripada mencari solusi untuk masalah mereka.
Oleh karena itu, tugas pertama seorang psikolog saat mendeteksi salah satu gangguan ini adalah menunjukkan kepada orang tersebut bahwa perubahan itu mungkin, dan bahwa melaksanakannya akan sangat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Referensi
- "Personality Disorder" di: Wikipedia. Diperoleh pada: 5 Februari 2018 dari Wikipedia: en.wikipedia.org.
- "Gangguan Kepribadian" di: Pikiran. Diperoleh pada: 5 Februari 2018 dari Mind: mind.org.uk.
- "Apakah gangguan kepribadian itu?" di: Psikiatri. Diperoleh pada: 5 Februari 2018 dari Psychiatry: psychiatry.org.
- "Tentang masalah kepribadian" di: Psicomed. Diperoleh pada: 5 Februari 2018 dari Psicomed: psicomed.net.
- "Gangguan kepribadian" di: Wikipedia. Diperoleh pada: 5 Februari 2018 dari Wikipedia: es.wikipedia.org.