- Sejarah
- Epistemologi dan teori pengetahuan
- 2 pendekatan utama untuk epistemologi
- 1- Empiris
- 2- Rasionalis
- Referensi
Perkembangan sejarah epistemologi terjadi seiring dengan perkembangan filsafat. Keduanya berakar di Yunani kuno dan terkait dengan ilmu abstrak.
Epistemologi adalah studi tentang pengetahuan itu sendiri: mempelajari sifat dan memperoleh pengetahuan. Epistemologi berakar paling awal di Yunani kuno, dan telah berkembang menjadi ilmu tersendiri.
Metode epistemologi menjelaskan asal mula dan perolehan pengetahuan ilmiah. Inilah mengapa ia juga disebut "filsafat ilmu". Epistemologi mendefinisikan konsep seperti kebenaran, pengetahuan, dan pengetahuan. Ini juga mendefinisikan sumber-sumber pengetahuan dan menentukan tingkat kepastiannya.
Sejarah
Kata epistemologi berasal dari bahasa Yunani episteme yang artinya pengetahuan. Spesifikasi pengetahuan pertama dibuat oleh Plato.
Dia membuat perbedaan antara opini dan pengetahuan. Yang membedakan mereka adalah pendapat itu subjektif, dan pengetahuan harus didasarkan pada kenyataan.
Dengan teori pengetahuan Aristoteles, studi tentang pengetahuan diperluas. Tetapi ini adalah teori, pendekatan, dan studi yang terisolasi.
Saint Thomas Aquinas juga mengangkat teori tentang pengetahuan di abad ke-13. Dia adalah seorang teolog dan dalam teorinya dia mencoba untuk menyatukan iman dan akal.
Selama epistemologi Renaisans membuat kemajuan pesat dengan Descartes. Ahli matematika dan filsuf ini adalah pencipta wacana metode. Dalam hal ini, prosedur untuk memperoleh pengetahuan yang tepat ditetapkan.
Diskursus metode ini didasarkan pada matematika, dengan maksud agar tidak terjadi kesalahan. Descartes dianggap sebagai bapak filsafat modern. Dia juga seorang rasionalis.
Seabad kemudian Locke mengajukan istilah-istilah yang condong ke arah empirisme. Menurut Locke, semua ilmu muncul dari pengalaman. Ia membangun ide-ide sederhana dan kompleks untuk membagi jenis-jenis pengetahuan.
Ide sederhana adalah yang ditangkap secara alami oleh subjek, hanya melalui pengalaman.
Ide kompleks adalah ide yang diciptakan sendiri oleh subjek melalui kombinasi ide sederhana.
Menjelang abad XIX positivisme muncul. Arus pemikiran ini menetapkan bahwa metode ilmiah adalah satu-satunya cara untuk memperoleh pengetahuan yang dapat diandalkan. Metode ini dirancang oleh Galileo Galilei sekitar tahun 1600.
Pada abad ke-20 Karl Popper mendirikan rasionalisme kritis. Ini terdiri dari mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh melalui sanggahan.
Epistemologi dan teori pengetahuan
Epistemologi biasanya dibingungkan dengan teori pengetahuan. Objek studinya serupa, tetapi teori pengetahuan berfokus pada hubungan antara objek dan subjek.
Aristoteles adalah pelopor teori ini dengan pendekatannya untuk memperoleh pengetahuan.
Teori ini menimbulkan ketidaktahuan tentang sifat objek studi, peran subjek dan keadaan di sekitar interaksi.
2 pendekatan utama untuk epistemologi
Ada dua pendekatan utama dalam epistemologi. Masing-masing menyukai asal pengetahuan yang berbeda.
1- Empiris
Pendekatan ini mendukung asal mula pengetahuan yang sensitif. Ia berpendapat bahwa memperoleh pengetahuan adalah kesimpulan dari interaksi dengan fenomena tersebut.
Sikapnya menunjukkan bahwa hanya eksposur ke objek yang akan menghasilkan pengalaman. Dalam pengertian ini, pengalaman menjadi satu-satunya sumber pengetahuan.
2- Rasionalis
Posisi rasionalis mendalilkan bahwa pengetahuan harus diperoleh dengan cara yang metodis. Menurut teori ini, kebenaran hanya dapat dipelajari melalui proses yang sistematis, dengan metode tertentu dan secara sadar.
Pendekatan ini mengangkat studi sebagai satu-satunya cara untuk mencapai kebijaksanaan. Menurut rasionalisme, tidak ada kebenaran yang merupakan pengetahuan jika tidak universal.
Referensi
- Epistemologi. (2017) ed.ac.uk
- Epistemologi. (2017) dictionary.cambridge.org
- Epistemologi. (2005) plato.stanford.edu
- Epistemologi-glosarium filsafat. (2017) webdianoia.com
- Apa itu epistemologi dan untuk apa? (2017) psicologiaymente.net
- Perkembangan sejarah epistemologi. (2012) clubensayos.com