- Karakteristik kemampuan fisik bersyarat
- 1- Paksa
- Jenis gaya
- 2- Kecepatan
- Jenis kecepatan
- 3- Resistensi
- 4- Fleksibilitas
- Jenis fleksibilitas
- Referensi
The kemampuan fisik bersyarat adalah yang berkaitan langsung dengan pekerjaan dan gerakan. Ada empat kemampuan fisik bersyarat: kekuatan, kecepatan, daya tahan, dan fleksibilitas.
Kemampuan koordinasi adalah yang terkait dengan orientasi, keseimbangan, kelincahan, koordinasi gerakan indera, dan reaksi.
Kemampuan fisik atau valensi fisik merupakan keterampilan yang dikembangkan oleh manusia agar memiliki kondisi tubuh yang stabil. Kemampuan ini dibagi menjadi dua kelompok: koordinasi dan bersyarat.
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk bereaksi terhadap rangsangan yang disebut resistensi, sedangkan kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan dengan cepat.
Daya tahan adalah kemampuan untuk menahan aktivitas fisik yang intens, dengan durasi yang kurang lebih lama. Terakhir, fleksibilitas adalah kemampuan untuk menggerakkan persendian dengan mudah dan alami.
Kapasitas fisik bersyarat dapat dikembangkan melalui pelatihan fisik (antara lain berlari, berenang, angkat beban, melakukan ekstensi dan elongasi).
Karakteristik kemampuan fisik bersyarat
1- Paksa
Kekuatan sebagai kemampuan fisik mengacu pada usaha otot. Kemampuan ini memungkinkan kita untuk mengangkat benda berat, memindahkannya, menyeretnya, meregangkan pegas, mengencangkan busur untuk menembakkan anak panah, menopang beban kita sendiri, dan lain-lain.
Otot bereaksi berkat rangsangan saraf. Dengan cara ini, mereka dapat berkontraksi, melenturkan, memperpanjang atau bertahan dalam posisi tertentu.
Kekuatan seseorang bisa meningkat dengan latihan. Beberapa kegiatan yang direkomendasikan untuk tujuan ini adalah sebagai berikut:
1-Naikkan berat badan Anda sendiri (lakukan latihan di atas jeruji besi).
2-Angkat beban.
Pegas 3-peregangan.
4-Sprints (lari jarak pendek dengan kecepatan maksimum).
Jenis gaya
Ada dua jenis kekuatan otot: isometrik dan isotonik.
1-Gaya isometrik adalah gaya yang diberikan oleh ketegangan otot dan ditandai dengan statis.
Misalnya, jika kita memberikan tekanan pada sebuah dinding, otot kita akan tegang tetapi dinding tersebut tidak akan bergerak. Meskipun tidak ada efek yang diamati pada dinding, otot akan mengkonsumsi energi dan nada.
2-Gaya isotonik adalah gaya yang terjadi ketika otot diaktifkan dan menghasilkan perpindahan benda lain. Beberapa contohnya adalah saat kita mengangkat beban atau saat kita mendorong kotak.
2- Kecepatan
Kecepatan dipahami sebagai kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap rangsangan luar, melakukan gerakan cepat atau bergerak cepat.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan. Sebagai permulaan, kekuatan dan kekencangan otot seseorang dapat meningkatkan kecepatan.
Aspek penting lainnya adalah reaksi otot terhadap rangsangan saraf. Terakhir, koordinasi membuat gerakan lebih tepat dan, dalam jangka panjang, juga lebih cepat.
Kecepatan dapat dilatih dengan latihan dengan durasi pendek tetapi berulang. Dengan cara ini, variasi kecepatan akan diamati pada setiap pengulangan.
Jenis kecepatan
Ada tiga jenis kecepatan: kecepatan reaksi, kecepatan kontraksi otot, dan kecepatan gerakan.
1-Kecepatan reaksi mengacu pada kecepatan otot bertindak setelah menerima rangsangan eksternal.
Misalnya, pada awal perlombaan, dikatakan "siap, set, pergi", salvo ditembakkan atau bendera dikibarkan untuk memberi tanda kepada peserta agar mulai bergerak.
Kecepatan reaksi ikut campur saat individu menerima sinyal eksternal ini dan bergerak secepat mungkin.
Laju reaksi dibagi menjadi dua jenis: sederhana dan kompleks. Yang sederhana terjadi ketika individu bereaksi terhadap stimulus yang diketahui, sedangkan kompleks terjadi ketika individu bertindak terhadap stimulus yang tidak diketahui.
2-Kecepatan kontraksi otot mengacu pada kemampuan untuk melenturkan dan memperpanjang otot dengan cepat. Contohnya adalah melakukan sit-up sebanyak mungkin dalam satu menit.
3-Kecepatan perpindahan adalah yang paling terkenal dari ketiga kecepatan. Ini mengacu pada kemampuan untuk menempuh jarak tertentu dalam waktu sesingkat mungkin. Lari di 100 m atau 400 m merupakan pengujian kecepatan perjalanan.
3- Resistensi
Daya tahan adalah kemampuan manusia untuk menahan kondisi kelelahan yang ditimbulkan oleh aktivitas fisik. Demikian pula, ketekunan mencakup mempertahankan upaya untuk waktu yang sudah selesai.
Secara umum, daya tahan bergantung pada bagaimana otot seseorang digunakan untuk aktivitas tertentu.
Misalnya, jika seseorang yang tidak terlatih mencoba lari maraton, sangat mungkin dia tidak dapat menyelesaikan lari sejauh 42 kilometer.
Daya tahan dapat dikembangkan dengan mengangkat beban dan menahannya di sana selama beberapa detik. Seiring waktu, durasi latihan ini semakin meningkat.
Cara lain untuk meningkatkan daya tahan adalah dengan joging atau berlari lebih lama atau lebih pendek. Secara bertahap ekstensi harus ditingkatkan.
4- Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah kemampuan tubuh untuk mengulurkan sendi. Selama masa kanak-kanak, tubuh sangat fleksibel dan kualitas ini hilang selama bertahun-tahun.
Untuk alasan ini, perlu dilakukan latihan perpanjangan dan perpanjangan sendi.
Fleksibilitas dikembangkan dengan rutinitas peregangan. Beberapa latihan untuk tujuan ini adalah:
1-Berdiri dan sentuh ujung jari kaki tanpa menekuk lutut.
2-Duduk dengan kaki terentang dan coba sentuh lutut dengan kepala.
Jenis fleksibilitas
Ada dua jenis fleksibilitas: aktif dan pasif.
Fleksibilitas 1-Aktif terjadi ketika manusia memperluas persendian sebagai hasil dari rangsangan internal, yaitu atas kehendak bebasnya sendiri.
Fleksibilitas 2-Pasif terjadi ketika manusia memperluas persendian dengan bantuan kekuatan eksternal (orang lain, beban, pegas, antara lain).
Secara umum, kisaran perluasan yang dicapai dengan fleksibilitas pasif lebih besar daripada yang dicapai dengan fleksibilitas aktif.
Referensi
- Komponen Kebugaran dalam Olahraga. Diperoleh pada 6 September 2017, dari sports-training-adviser.com
- Aktivitas Fisik dan Pendidikan Jasmani. Diperoleh pada 6 September 2017, dari ncbi.nlm.nih.gov
- Kecepatan ketinggian puncak. Diperoleh pada 6 September 2017, dari footballscience.net
- Biology of Sport (1989). Diperoleh pada 6 September 2017, dari books.google.com
- Latihan Kecepatan Dasar untuk Berlari. Diperoleh pada 6 September 2017, dari runner.competitor.com
- Pelatihan yang tepat untuk lari jarak jauh. Diperoleh pada 6 September 2017, dari livestrong.com
- Berlari 101. Diperoleh pada 6 September 2017, dari fitnessmagazine.com