- Persaingan yang tidak spesifik
- Persaingan antar spesies
- Persaingan karena campur tangan
- Persaingan untuk eksploitasi
- Persaingan nyata
- Referensi
The kompetisi biologis adalah persaingan antara berbagai jenis makhluk hidup sehubungan dengan wilayah, sumber daya, rekan bermain, masukkan barang-barang lainnya. Ini adalah salah satu dari banyak hubungan simbiosis yang ada di alam antara organisme dari spesies yang sama atau berbeda.
Komunitas biologis terdiri dari sekumpulan populasi spesies berbeda yang berinteraksi satu sama lain dalam area tertentu. Ahli ekologi komunitas menyelidiki sifat interaksi antara spesies dan konsekuensi dari interaksi tersebut.
Beberapa interaksi ini adalah predasi, parasitisme, dan persaingan biologis, yang dapat bersifat intraspesifik atau interspesifik.
Persaingan yang tidak spesifik
Persaingan intraspesifik adalah suatu bentuk persaingan antar anggota spesies yang sama. Contoh persaingan intraspesifik adalah pohon dari populasi yang sama yang tumbuh sangat berdekatan, sehingga bersaing untuk mendapatkan sinar matahari dan unsur hara tanah.
Dengan demikian, persaingan biologis yang dihasilkan untuk sumber daya terbatas tertentu, yang menghasilkan tekanan selektif pada organisme ini, yang cenderung beradaptasi dengan kondisi ini, baik dengan tumbuh lebih tinggi atau mengembangkan akar yang lebih panjang.
Persaingan antar spesies
Sebaliknya, persaingan antarspesies adalah suatu bentuk persaingan biologis antar spesies yang berbeda yang mendiami kawasan ekologi yang sama (relung ekologi).
Contoh persaingan antar spesies terjadi antara singa dan harimau yang memperebutkan mangsa serupa. Contoh lainnya adalah sawah dengan gulma yang tumbuh di sawah.
Persaingan antar lembaga juga dapat diklasifikasikan menurut mekanisme yang digunakan, misalnya: persaingan melalui campur tangan dan persaingan melalui eksploitasi.
Persaingan karena campur tangan
Dalam banyak kasus lain, persaingan berbentuk gangguan. Di sini, individu berinteraksi langsung satu sama lain, dan satu individu akan mencegah individu lain mengeksploitasi sumber daya di dalam sebagian habitat.
Jenis persaingan ini diamati antara hewan yang mempertahankan wilayah, antara hewan sesil (yang tidak bergerak), dan antara tumbuhan yang hidup di pantai berbatu.
Persaingan untuk interferensi dapat bersifat intraspesifik atau interspesifik. Misalnya, dua ekor rusa memperebutkan akses ke harem rusa. Setiap rusa, sendirian, dapat dengan mudah kawin dengan semua rusa, tetapi mereka tidak dapat melakukannya karena perkawinan terbatas pada "pemilik" harem.
Contoh persaingan langsung antara spesies yang berbeda adalah persaingan antara singa dan harimau yang memperebutkan mangsa yang sama.
Persaingan semacam ini juga disebut persaingan kompetitif, karena individu dominan tertentu memperoleh pasokan yang memadai dari sumber daya yang terbatas dengan mengorbankan individu lain dalam populasi; artinya, individu yang dominan secara aktif mengganggu akses individu lain ke sumber daya.
Persaingan untuk eksploitasi
Persaingan untuk eksploitasi adalah jenis persaingan tidak langsung antar organisme, berbeda dengan persaingan interferensi di mana interaksi antar individu yang bersaing bersifat langsung.
Dalam persaingan untuk eksploitasi, persaingan antar organisme mengakibatkan menipisnya jumlah sumber daya, yang membatasi ketersediaan sumber daya ini untuk organisme lain meskipun tidak ada interaksi langsung.
Serupa dengan persaingan melalui interferensi, persaingan melalui eksploitasi berlaku untuk persaingan intraspesifik dan antarspesifik.
Jenis persaingan tidak langsung antara spesies yang sama ditunjukkan oleh beruang yang bersaing memperebutkan makanan di relung yang sama. Beruang yang menangkap ikan di sungai memengaruhi disposisi ikan untuk beruang lain di sepanjang sungai yang sama di titik yang berbeda. Dalam hal ini tidak terjadi interaksi langsung, namun masih terdapat persaingan antar keduanya untuk memperebutkan makanan.
Persaingan tidak langsung ini juga terjadi pada persaingan antar spesies. Contohnya adalah persaingan memperebutkan cahaya antara pohon dari spesies yang berbeda dan tumbuhan kecil lainnya di kawasan ekologi yang sama di dalam hutan.
Persaingan nyata
Meskipun persaingan untuk campur tangan dan eksploitasi dianggap sebagai fungsi dari pembatasan sumber daya, hasil persaingan yang nyata dihasilkan dari faktor ketiga yang secara tidak langsung dimediasi oleh distribusi spesies yang tampaknya bersaing.
Persaingan ini terjadi ketika kelompok spesies mangsa pertama bertambah jumlahnya, yang berakibat pada peningkatan jumlah predator di relung tersebut.
Peningkatan jumlah predator ini juga berarti semakin banyak predator yang mencari kelompok spesies mangsa lain di daerah tersebut.
Contoh dari kompetisi ini adalah kompetisi antara kutu daun jelatang (mangsa A) dan kutu daun rumput (mangsa B) di kawasan tersebut. Kedua organisme tersebut dimangsa oleh coccinellids (kumbang predator).
Peningkatan populasi kutu rumput menarik lebih banyak kumbang ke daerah tersebut, mengakibatkan peningkatan predasi kutu daun jelatang.
Referensi
- Begon, M., Townsend, C. & Harper, J. (2006). Ecology: From Individual to Ecosystems (edisi ke-4th). Penerbitan Blackwell.
- Denny, M. & Gaines, S. (2007). Encyclopedia of Tidepools and Rocky Shores (edisi ke-1st). University of California Press.
- Freeman, S., Quillin, K. & Allison, L. (2013). Biological Science Volume 2 (edisi ke-5). Pearson.
- Gompper, M. (2014). Free-Ranging Dogs and Wildlife Conservation (edisi ke-1st). Oxford University Press.
- Hunter, L. (2005). Cats of Africa: Behavior, Ecology and Conservation (edisi ke-1st). Struik Publishers.
- Muller, C. dan Godfray, H. (1997). Persaingan nyata antara dua spesies kutu. Jurnal Ekologi Hewan 66 (1): 57-64.
- Harga, P. (1997). Insect Ecology (edisi ke-3rd). John Wiley & Sons.
- Solomon, E., Berg, L. & Martin, D. (2004). Biology (edisi ke-7) Cengage Learning.