- Proses dua arah
- Elemen
- - Penerbit
- - Pesan
- - Saluran komunikasi
- - Penerima
- - Elemen lainnya
- Kebisingan
- Konteks
- Tahapan
- Pengembangan gagasan oleh penerbit
- Pengodean
- Pengembangan pesan
- Pemilihan media
- Transmisi pesan
- Menerima pesan oleh penerima
- Decoding
- Umpan balik
- Contoh
- Referensi
Proses komunikasi mengacu pada transmisi informasi atau pesan dari pengirim ke penerima melalui saluran, mengatasi hambatan yang mempengaruhi ritmenya. Oleh karena itu, itulah langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai komunikasi yang sukses. Komunikasi adalah sebuah proses, dan jika proses ini rusak, maka akan gagal.
Proses komunikasi bersifat siklis, dimulai dengan pengirim dan diakhiri dengan pengirim sendiri dalam bentuk umpan balik. Itu dilakukan ke atas, ke bawah dan ke samping di seluruh organisasi.
Sumber: pixabay.com
Prosedur ini harus merupakan interaksi yang terus menerus dan dinamis, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh banyak variabel. Ini terdiri dari langkah-langkah tertentu di mana masing-masing merupakan inti dari komunikasi yang efektif.
Proses dua arah
Komunikasi adalah proses dua arah yang dinamis dimana sebuah pesan berupa ide, pemikiran, perasaan atau opini ditransmisikan antara dua orang atau lebih dengan tujuan untuk menciptakan pemahaman bersama.
Ini dimulai ketika pengirim mengkonseptualisasikan idenya, dan kemudian mengirimkan pesan ke penerima melalui saluran, yang pada gilirannya memberikan umpan balik dalam bentuk pesan atau sinyal, dalam jangka waktu tertentu.
Oleh karena itu, komunikasi disebut tindakan mentransmisikan informasi yang diinginkan dan pemahaman satu orang dengan orang lain. Istilah komunikasi berasal dari kata latin “communis” yang artinya berbagi.
Elemen
- Penerbit
Pengirim atau komunikator adalah orang yang memulai percakapan dan mengkonseptualisasikan sebuah ide dengan tujuan untuk menyebarkannya kepada orang lain.
Dasar perkembangan komunikasi didirikan oleh orang yang mengirimkan atau mengirim pesan. Dia adalah pengirim pesan, yang bisa berupa pemikiran, ide, gambar, simbol, laporan atau perintah, serta postur, gerak tubuh, dan bahkan senyum sesaat.
Oleh karena itu, pengirim adalah pemrakarsa pesan yang akan dikirimkan. Setelah menghasilkan ide, informasi, dll., Pengirim mengkodekannya sedemikian rupa sehingga penerima dapat memahaminya dengan baik.
- Pesan
Pesan dikenal sebagai informasi yang disampaikan dengan kata-kata, seperti dalam ucapan dan komunikasi, selain tanda, gambar atau simbol, tergantung pada situasinya, dan sifat serta pentingnya informasi yang ingin Anda kirimkan.
Pesan adalah inti dari komunikasi. Ini adalah konten yang ingin dikirimkan pengirim ke penerima.
Ini bisa tertulis, lisan, simbolis, atau non-verbal, seperti gerakan tubuh, diam, desahan, suara, atau sinyal lain yang memicu respons penerima.
- Saluran komunikasi
Saluran mengacu pada bentuk atau mode di mana pesan mengalir atau ditransmisikan. Ini adalah cara untuk mengirimkan pesan ke penerima. Pesan tersebut ditransmisikan melalui saluran yang menghubungkan pengirim dengan penerima.
Sarana komunikasi bisa berbicara, menulis, menunjuk, memberi isyarat, dll. Pesan tersebut dapat lisan atau tertulis dan dapat dikirim melalui memo, komputer, telepon, ponsel, aplikasi atau televisi.
- Penerima
Ini adalah orang atau kelompok yang menjadi tujuan pesan tersebut. Cobalah untuk memahaminya dengan sebaik mungkin agar tujuan komunikasi tercapai.
Ini bisa menjadi pendengar, pembaca atau pemirsa. Kelalaian apa pun dari pihak penerima dapat menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif.
Sejauh mana penerima menerjemahkan pesan tergantung pada pengetahuannya tentang subjek, pengalamannya, kepercayaan dan hubungannya dengan pengirim.
Penerima adalah faktor penting dalam proses komunikasi seperti halnya pengirim, menjadi ujung lain dari proses tersebut.
Anda harus dapat menerima pesan tersebut, memiliki saluran komunikasi yang aktif dan di mana Anda menghindari gangguan dari pikiran lain.
- Elemen lainnya
Proses komunikasi tidak semulus kelihatannya. Dari transmisi hingga penerimaannya, pesan dapat diganggu atau diganggu pada tahap apa pun oleh banyak faktor, yang dikenal sebagai hambatan komunikasi yang efektif.
Kebisingan
Bisa jadi semua jenis gangguan yang memengaruhi pesan yang dikirim, diterima, atau dipahami.
Ini bisa sama harfiahnya dengan statis di saluran telepon atau radio, atau dibuat-buat seperti salah menafsirkan kebiasaan setempat.
Konteks
Ini adalah setting dan situasi dimana komunikasi berlangsung. Seperti kebisingan, konteks dapat berdampak pada pertukaran informasi. Konteks tersebut dapat memiliki aspek fisik, sosial atau budaya.
Misalnya, dalam percakapan pribadi dengan teman tepercaya, informasi atau detail yang lebih pribadi tentang akhir pekan akan dibagikan daripada dalam percakapan dengan rekan kerja atau rapat.
Tahapan
Pengembangan gagasan oleh penerbit
Pada tahap pertama ini, komunikator mengembangkan atau mengkonseptualisasikan suatu ide untuk disampaikan. Ini juga dikenal sebagai tahap perencanaan, karena pada tahap ini penerbit merencanakan subjek komunikasi.
Pengodean
Pengkodean berarti mengubah atau menerjemahkan sebuah ide ke dalam bentuk yang terlihat yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain.
Oleh karena itu, encoding adalah menempatkan pesan yang dikirimkan pada media yang sesuai, baik verbal maupun non verbal, tergantung situasi, waktu, ruang, dan sifat pesan yang akan dikirim.
Pengirim dimulai dengan proses encoding, dimana ia menggunakan kata-kata tertentu atau teknik non verbal seperti gerak tubuh, tanda, simbol, dll, untuk mengubah informasi menjadi pesan yang akan dikomunikasikan kepada penerima yang dituju.
Pengetahuan, keterampilan, persepsi, latar belakang, bakat, dll. dari pengirim memiliki pengaruh yang besar terhadap keberhasilan pesan.
Enkripsi merupakan langkah penting dalam proses komunikasi, karena enkripsi yang salah dan tidak tepat dapat salah menggambarkan maksud sebenarnya dari proses komunikasi tersebut.
Pengembangan pesan
Setelah pengkodean, pengirim menghasilkan pesan yang dapat dikirim ke penerima. Pesannya bisa lisan, tertulis, simbolis atau non-verbal.
Misalnya, ketika orang berbicara, pesannya adalah pidato. Saat orang menulis surat, kata dan kalimat adalah pesannya. Saat orang menangis, pesannya adalah menangis.
Pemilihan media
Setelah pengirim mengkodekan idenya ke dalam pesan, langkah selanjutnya adalah memilih saluran atau media yang sesuai untuk menyampaikan pesannya kepada penerima.
Pilihan media bergantung pada hubungan antarpribadi antara penerima dan pengirim, dan juga pada urgensi pesan yang dikirim. Beberapa saluran komunikasi yang paling banyak digunakan adalah lisan, virtual, tertulis, suara, dan gerak tubuh.
Ini harus dipilih dengan hati-hati agar pesan menjadi efektif dan diinterpretasikan dengan benar oleh penerima.
Karena setiap saluran memiliki kelebihan dan kekurangan, memilihnya dengan benar sangat penting untuk komunikasi yang efektif.
Transmisi pesan
Pada langkah ini, pengirim sebenarnya mengirimkan pesan melalui media yang dipilih. Dalam siklus komunikasi, tugas pengirim diakhiri dengan pengiriman pesan.
Menerima pesan oleh penerima
Tahap ini hanya melibatkan penerimaan pesan pengirim oleh penerima. Pesan bisa diterima dalam bentuk mendengar, melihatnya, merasakannya, dll.
Decoding
Setelah menerima pesan, penerima menafsirkannya, mengubahnya menjadi pikiran dan mencoba menganalisis dan memahaminya dengan cara terbaik.
Decoding mengacu pada menafsirkan atau mengubah pesan yang dikirim ke dalam bahasa yang dapat dimengerti. Ini berarti memahami pesannya.
Untuk melakukan ini, dia memprosesnya secara mental untuk memahaminya. Jika Anda tidak dapat memecahkan kodenya, pesan gagal.
Misalnya, mengirim pesan dalam bahasa asing yang tidak dimengerti oleh penerima kemungkinan akan menghasilkan kesalahan decoding.
Umpan balik
Ini adalah langkah terakhir dalam proses komunikasi. Ini mengacu pada tanggapan penerima mengenai pesan yang dikirim oleh pengirim.
Ini meningkatkan efektivitas komunikasi, karena memungkinkan pengirim mengetahui keefektifan pesannya. Ini adalah inti dari komunikasi dua arah. Respons penerima bisa verbal atau non-verbal.
Umpan balik diperlukan untuk memastikan bahwa pesan telah dikodekan, dikirim, diterjemahkan dan dipahami secara efektif. Artinya, penerima telah menafsirkan pesan dengan benar seperti yang dimaksudkan oleh pengirim. Penting agar komunikasi menjadi efektif dan bermanfaat. Analisis umpan balik membantu meningkatkan pesan di masa depan.
Contoh
Brenda ingin mengingatkan suaminya Roberto untuk mampir ke toko setelah bekerja dan membeli susu untuk makan malam. Dia lupa bertanya padanya di pagi hari, jadi Brenda mengirimi Roberto pengingat melalui WhatsApp.
Dia menjawab dan kemudian muncul di rumah dengan satu galon susu di bawah lengannya. Namun, ada yang salah: Roberto membeli susu coklat dan Brenda menginginkan susu normal.
Dalam contoh ini, penerbitnya adalah Brenda. Penerimanya adalah Roberto. Mediumnya adalah pesan teks. Kode tersebut adalah bahasa Spanyol yang mereka gunakan. Pesannya sendiri adalah: "Ingat susu!"
Dalam hal ini, umpan baliknya langsung dan tidak langsung. Roberto mengirimi Brenda gambar susu dari toko (langsung) dan kemudian pulang bersamanya (tidak langsung).
Namun, Brenda tidak melihat foto susu yang dikirim karena pesan tidak terkirim (berisik) dan Roberto tidak berpikir untuk menanyakan jenis susu yang diinginkannya (konteks).
Referensi
- Shawn Grimsley (2018). Apa Proses Komunikasi? - Definisi & Langkah. Belajar. Diambil dari: study.com.
- Business Jargons (2019). Proses komunikasi. Diambil dari: businessjargons.com.
- Tutorials Point (2019). Komunikasi Efektif - Proses. Diambil dari: tutorialspoint.com.
- The Business Communication (2019). Apa proses komunikasi? Langkah-langkah proses komunikasi. Diambil dari: thebusinesscommunication.com.
- Richard Nordquist (2019). Elemen Dasar Proses Komunikasi. ThoughtCo. Diambil dari: thoughtco.com.
- Smriti Chand (2019). 7 Elemen Utama Proses Komunikasi. Perpustakaan Artikel Anda. Diambil dari: yourarticlelibrary.com.