- Jenis wawancara penelitian
- - Wawancara penelitian terstruktur
- Keuntungan
- Kekurangan
- - Wawancara penelitian tidak terstruktur
- Keuntungan
- Kekurangan
- - Wawancara penelitian semi terstruktur
- Keuntungan
- Kekurangan
- Syarat untuk suksesnya wawancara penelitian
- Referensi
Sebuah wawancara penelitian adalah bahwa percakapan tatap muka yang terjadi antara peneliti (pewawancara) dan subjek penelitian (diwawancarai). Misalnya, seorang jurnalis bisa mewawancarai dokter untuk mengetahui kemungkinan penyebab penyebaran virus.
Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan tentang suatu subjek studi, melalui tanggapan verbal yang diberikan oleh subjek studi. Jenis wawancara ini berfokus pada pertanyaan spesifik yang terkait dengan masalah yang diajukan.
Karena sifatnya yang lebih fleksibel, informasi yang diperoleh melalui wawancara dianggap lebih banyak dan lebih baik daripada informasi yang diperoleh dari kuesioner. Hal ini ditandai karena peneliti dapat menjelaskan secara personal topik yang akan dibahas selama wawancara.
Dengan cara ini, jika ada kekhawatiran di pihak subjek studi, hal itu dapat diangkat secara terbuka dan akan segera diselesaikan. Semua ini memastikan bahwa ada jawaban yang lebih baik.
Dalam pengertian yang lebih luas, wawancara penelitian adalah suatu sistem untuk memperoleh informasi lisan, yang dapat terjadi dalam satu pengertian atau lebih, karena dapat dijadikan sebagai percakapan antara peneliti dan subjek penelitian.
Pertanyaan-pertanyaan dalam jenis wawancara ini diorientasikan sedemikian rupa sehingga informasi yang dibutuhkan oleh studi tertentu dapat diperoleh. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sesuai dengan tujuan yang ditentukan oleh studi tersebut.
Ini adalah alat penelitian yang ideal untuk mengumpulkan informasi dari semua jenis khalayak, karena tidak memerlukan tanggapan tertulis.
Jenis wawancara penelitian
Ada tiga jenis wawancara penelitian: terstruktur, tidak terstruktur, dan semi-terstruktur.
- Wawancara penelitian terstruktur
Wawancara penelitian terstruktur diatur oleh serangkaian pertanyaan standar. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan dengan cara yang sama dan urutan yang sama pada masing-masing objek kajian.
Jenis wawancara penelitian ini membutuhkan persiapan formulir yang memuat semua pertanyaan yang relevan untuk penelitian.
Oleh karena itu peneliti kurang memiliki kebebasan untuk mengajukan pertanyaan subjek penelitian. Kondisi ini membatasi interaksi personal antar peserta wawancara.
Keuntungan
Wawancara penelitian terstruktur memastikan bahwa pertanyaan yang sama diajukan untuk semua subjek studi. Untuk alasan ini, informasi yang dihasilkan dapat dimanipulasi dengan cara yang terstandardisasi, sederhana dan obyektif.
Di sisi lain, pewawancara membutuhkan lebih sedikit pelatihan tentang subjek studi sebelum melakukan wawancara, karena interaksi dengan subjek studi terbatas.
Kekurangan
Kerugian utama dari wawancara penelitian terstruktur adalah mahalnya biaya untuk mempersiapkannya. Tingkat kompleksitas wawancara harus dihitung sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh subjek penelitian.
Selain itu, jenis wawancara ini mengurangi peluang pewawancara untuk bertindak lebih spontan.
Subjek kajiannya sendiri juga dibatasi oleh struktur wawancaranya, sehingga ia tidak bisa mengajukan pertanyaan secara terbuka kepada peneliti.
- Wawancara penelitian tidak terstruktur
Jenis wawancara ini jauh lebih terbuka dan fleksibel, tanpa mengabaikan tujuan awal yang ditetapkan dalam investigasi.
Bagaimana pertanyaan diajukan, kompilasi konten, kedalaman, dan jumlah pertanyaan yang diajukan tergantung pada pewawancara.
Peneliti dalam tipe wawancara ini memiliki kebebasan untuk mengajukan pertanyaan sedemikian rupa sehingga lebih mudah dijawab oleh subjek penelitian.
Namun, setiap perubahan yang muncul selama proses pertanyaan tidak boleh bertentangan dengan tujuan investigasi.
Riset wawancara tidak terstruktur berguna untuk melakukan studi yang lebih detail. Oleh karena itu, sering digunakan selama tahap eksplorasi penelitian untuk merancang instrumen pengumpulan data.
Keuntungan
Keuntungan utama dari wawancara penelitian tidak terstruktur adalah memberikan peneliti lebih leluasa untuk mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan subjek penelitian.
Peneliti dapat secara spontan menyelidiki area terkait lainnya yang relevan dengan investigasi.
Dengan cara ini, informasi yang relevan muncul yang mungkin telah diabaikan selama pernyataan awal dari tujuan penelitian.
Kekurangan
Salah satu kelemahan utama dari jenis wawancara ini adalah, karena lebih spontan, waktu yang ditetapkan untuk melakukan wawancara dapat digunakan secara keliru.
Di sisi lain, peneliti dapat memasukkan perspektifnya sendiri saat mengajukan pertanyaan, sehingga membuat jawaban tidak sesuai.
Dalam pengertian ini, hasil dapat diubah oleh peneliti, yang dapat mengumpulkan dan menafsirkannya secara salah atau di luar tujuan khusus penelitian.
- Wawancara penelitian semi terstruktur
Ini adalah jenis wawancara campuran di mana peneliti memiliki pertanyaan untuk diajukan kepada subjek penelitian. Namun, pertanyaannya terbuka, memungkinkan orang yang diwawancarai memberikan jawaban yang lebih bebas, lebih dalam, dan lebih lengkap.
Untuk alasan ini, dapat dipahami bahwa wawancara penelitian semi-terstruktur memungkinkan subjek penelitian untuk mengklarifikasi jawaban mereka dan menyelidiki masalah yang pada awalnya tidak diangkat dalam rangkaian pertanyaan.
Keuntungan
Keuntungan utama dari jenis wawancara ini adalah strukturnya yang terorganisir dan fleksibel. Ini adalah model wawancara yang dipersepsikan lebih natural di antara peserta wawancara, tanpa mengabaikan objek studi wawancara.
Dengan cara yang sama, pewawancara dapat menghubungkan jawaban subjek penelitian dengan pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dalam kursus, mencakup topik dengan lebih luas.
Kekurangan
Pewawancara perlu memperhatikan dengan seksama jawaban yang diberikan oleh subjek penelitian, agar tidak menyimpang dari topik penelitian.
Syarat untuk suksesnya wawancara penelitian
Agar wawancara penelitian berhasil, harus memenuhi persyaratan yang tercantum di bawah ini:
1 - Subjek studi harus memiliki informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
2 - Orang yang diwawancarai harus memiliki motivasi untuk menjawab pertanyaan dengan jujur dan lengkap.
3 - Baik peneliti maupun subjek penelitian harus memiliki pengetahuan tentang subjek yang akan didiskusikan.
Referensi
- Amador, MG (29 Mei 2009). Metodologi investigasi. Diperoleh dari Wawancara Investigasi: manuelgalan.blogspot.com
- (22 Maret 2008). Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif: wawancara dan kelompok terarah. British Dental Journal, hal. 291-295.
- Dudovskiy, J. (2017). Metodologi Penelitian. Diperoleh dari Wawancara: research-methodology.net
- Jaen, U. d. (2005). Wawancara penelitian kualitatif. Jaen: Universitas Jaen.
- McNamara, C. (2017). Perpustakaan Manajemen Gratis. Diperoleh dari Panduan Umum untuk Melakukan Wawancara Riset: managementhelp.org.