- karakteristik
- Tujuh sumber daya yang digunakan dalam fungsi bahasa persuasif
- 1- Frase penting
- Contoh
- 2- Vokatif
- Contoh
- 3- Pertanyaan
- Contoh
- 4- Konotasi
- Contoh
- 5- Infinitif
- Contoh
- 6- Elemen afektif
- Contoh
- 7- Kata sifat evaluatif
- Contoh
- Referensi
Fungsi persuasif dari bahasa adalah salah satu yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku penerima pesan dan menimbulkan reaksi tertentu dalam dirinya.
Fungsi persuasif bahasa juga dikenal sebagai fungsi appellatif atau fungsi konatif, mengingat maksud tersirat bahwa penerima melakukan atau berhenti melakukan tindakan tertentu.
Fungsi bahasa ini hanya berorientasi pada penerima dan interaksinya dengan pesan yang diterima. Untuk melakukan ini, pengirim menggunakan suara perintah dan pertanyaan sugestif.
Peran ini dominan di bidang periklanan dan pemasaran. Ini juga digunakan sebagai sumber pendukung dalam pidato politik.
karakteristik
Dalam jenis fungsi bahasa ini, pengirim ingin menasihati, memengaruhi, atau memanipulasi penerima sehingga dia melakukan apa yang diinginkan pengirim.
Untuk mencapai hal ini, digunakan kalimat imperatif, lafal dan interogatif. Penggunaan vokal juga digunakan untuk menyebut seseorang secara spesifik.
Teks persuasif biasanya ditulis sebagai orang kedua. Akibatnya, nada frase appellatif dipersonalisasi, dan kata ganti orang "tú" ditekankan setiap saat.
Ini umumnya merupakan kalimat pendek, ringkas dan wajib, atau pertanyaan tertutup yang hanya menerima satu jenis jawaban. Misalnya, pertanyaan "Apakah Anda mengerjakan pekerjaan rumah Anda?" Ini hanya mendukung satu jenis jawaban: ya atau tidak.
Tujuh sumber daya yang digunakan dalam fungsi bahasa persuasif
1- Frase penting
Mereka digunakan untuk mengucapkan perintah dan perintah. Bergantung pada konteksnya, frasa ini juga digunakan secara diinginkan; artinya, untuk mengeluarkan permintaan atau keinginan.
Contoh
"Lakukan pekerjaan rumahmu!"
2- Vokatif
Ini mengacu pada kata-kata yang digunakan untuk menunjuk seseorang.
Contoh
Dalam frasa "Raquel, datanglah ke sini", vokatifnya adalah nama orangnya, yaitu Raquel.
3- Pertanyaan
Setiap pertanyaan meminta jawaban. Akibatnya, dapat dipahami bahwa frase interogatif secara implisit membutuhkan interaksi dari pihak penerima.
Contoh
Saat menanyakan "apakah kamu sudah makan malam?" Dapat dipahami bahwa orang yang mengajukan pertanyaan sedang menunggu jawaban apakah penerima sudah makan malam atau tidak.
4- Konotasi
Ini adalah ungkapan-ungkapan yang, selain makna literal, memiliki makna kiasan atau metaforis.
Contoh
Keluar dari gelembung sekali dan untuk selamanya!
5- Infinitif
Ini adalah sumber yang sangat umum saat memberikan instruksi.
Contoh
"Anda harus memperbaiki pakaiannya!"
6- Elemen afektif
Mereka adalah sumber daya yang berusaha untuk terhubung dengan penerima berdasarkan emosi dan ikatan emosional yang sudah ada sebelumnya.
Contoh
"Aku memberitahumu karena aku mencintaimu, orang itu bukan untukmu!"
7- Kata sifat evaluatif
Ini adalah kata sifat yang memberikan kualitas spesifik pada kata benda tempat mereka melakukan tindakan penilaian.
Contoh
"Sarung tangan itu sangat besar, jangan gunakan."
Referensi
- Bagaimana cara membuat teks dengan fungsi yang menarik? (2014). Diperoleh dari: escolar.net
- Appellate atau Conative Function (2017). Ensiklopedia Contoh. Bogota Kolombia. Diperoleh dari: example.co
- Fungsi Bahasa (2007). Kementerian Pendidikan-Spanyol. Diperoleh dari: Recursos.cnice.mec.es
- Fungsi bahasa: appellative (2012). Santiago de Chile, Chili. Diperoleh dari: educarchile.cl
- Wikipedia, The Free Encyclopedia (2017). Fungsi banding. Diperoleh dari: es.wikipedia.org