- Apa gunanya masyarakat memberi pepatah?
- 1- Berguna untuk mengetahui budaya suatu bangsa
- 2- Gunakan dalam literatur
- 3- Gunakan dalam percakapan sehari-hari
- 4- Ini berfungsi untuk memenangkan diskusi
- Referensi
Sebuah pepatah berfungsi untuk mengirimkan pengetahuan dengan metafora dan ekspresi, untuk mengungkapkan beberapa prinsip dan kebijaksanaan yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Pepatah dapat ditandai sebagai ungkapan tertulis atau lisan dari bahasa yang mudah diingat makna atau strukturnya.
Biasanya pepatah merupakan kalimat pendek terkenal yang mengandung hikmah, kebenaran, akhlak, dan nilai-nilai adat. Nilai-nilai ini diekspresikan dalam metafora, tetap dan dapat diingat dan diturunkan dari generasi ke generasi.
Kata-kata yang sama selalu digunakan, dan tampaknya sederhana serta jelas saat kita mendengarnya.
Mereka meningkatkan komunikasi efektif dalam pidato sehari-hari, pidato politik, juga di media massa, dan dalam sastra.
Apa gunanya masyarakat memberi pepatah?
1- Berguna untuk mengetahui budaya suatu bangsa
Budaya suatu tempat tertentu tercermin dalam perkataan; adat istiadat, agama dan tradisi tersirat di dalamnya.
Sejak zaman kuno, manusia menggunakan metafora ini untuk berbagi pengalaman dan kebijaksanaan.
Mereka lahir dari kasus-kasus praktis yang dikembangkan sesuai dengan lingkungan dan budaya masing-masing tempat, dan contoh konteks umum seperti peternakan, pertanian, keluarga atau rumah digunakan.
Misalnya, beberapa ungkapan seperti: "Kuda hadiah, kamu tidak melihat gigimu", "Setiap hari sebutir biji-bijian, dan kamu akan melakukan banyak hal", menunjukkan kehidupan pedesaan.
Berkali-kali mereka bermutasi hingga saat ini tidak dapat dipahami secara harfiah, bahkan tidak sekilas pun asal-usulnya, seperti ucapan: "Tidak ada bibimu" atau "Viva la Pepa".
Ucapan masih dibuat hari ini sebagai formula untuk mengekspresikan visi sosial dan manusia yang baru.
2- Gunakan dalam literatur
Sebagai efek sastra, beberapa penulis memelintir atau menjalin perkataan untuk menciptakan anti-ucapan dan, dengan cara ini, menambahkan tokoh-tokoh sastra ke dalam karya mereka.
Meski ucapan juga muncul dari literatur. Alkitab adalah sumber perkataan populer yang sangat besar, di antaranya kita dapat menyebutkan "Mata ganti mata, gigi ganti gigi", "Setiap pohon dikenal dari buahnya," "Tidak ada seorang nabi di negerinya."
Penulis lain telah menciptakan frase yang kemudian menjadi populer, seperti "Dia yang banyak membaca dan banyak berjalan, banyak melihat dan tahu banyak", oleh Miguel de Cervantes.
3- Gunakan dalam percakapan sehari-hari
Itu digunakan untuk mengajar dan mendidik. Mereka memiliki peran didaktik dan berisi nasihat ahli untuk pembaca, bagaimana mereka harus melakukan sesuatu ketika mereka mengalami kesulitan. Menjadi mudah dihafal, mengajar dimasukkan ke dalam kehidupan:
Di antara ajaran yang ditinggalkannya, kebijaksanaan dan kecerdasan adalah yang paling tersebar luas di antara orang-orang biasa. Biasanya ucapannya bersifat metafora dan tidak langsung, untuk mengungkapkan pesan dengan cara yang tidak terlalu kasar.
4- Ini berfungsi untuk memenangkan diskusi
Hal ini terjadi karena ungkapan-ungkapan tersebut begitu familiar sehingga seringkali diterima oleh audiens tanpa pertanyaan atau kritik, cukup dengan menyebutkan argumen saja sudah cukup.
Referensi
- Wolfang Mieder. (2009). Sifat Amsal. 10/07/2017, dari Situs Web Forbes: forbes.com
- Editor Perangkat Sastra. (2013). Pepatah. Diakses pada 10/7/2017, dari situs Literary Devices: literarydevices.net
- Frank J. D'Angelo College Komposisi dan Komunikasi Vol. 28, No. 4 (Desember 1977), hal. 365-369 Diterbitkan oleh: Dewan Guru Nasional Englishjstor.org
- Editor. (2011). Peribahasa. 10/07/2017, dari Situs Web Grammar World: grammar-world.com
- Editor Encyclopædia Britannica. (2013). Pepatah. 10/07/2017, dari Situs Encyclopædia Britannica: britannica.com.