- Dasar-dasar untuk mengubah dari km / j ke j / d
- Konversi
- Contoh
- Contoh pertama
- Contoh kedua
- Contoh ketiga
- Referensi
Untuk mengetahui cara mengonversi dari km / j ke j / d, Anda perlu melakukan operasi matematika yang menggunakan persamaan antara kilometer dan meter, dan antara jam dan detik.
Metode yang akan digunakan untuk mengubah dari kilometer per jam (km / j) menjadi meter per detik (m / s) dapat diterapkan untuk mengubah satuan ukuran tertentu menjadi satuan lain, selama persamaan masing-masing diketahui.

Saat bergerak dari km / j ke j / d, dua konversi unit pengukuran sedang dilakukan. Ini tidak selalu terjadi, karena mungkin ada kasus di mana hanya perlu mengonversi satu satuan ukuran.
Misalnya, jika Anda ingin beralih dari jam ke menit, Anda hanya melakukan satu konversi, seperti saat Anda mengonversi dari meter ke sentimeter.
Dasar-dasar untuk mengubah dari km / j ke j / d
Hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah kesetaraan antara satuan pengukuran ini. Artinya, Anda harus tahu berapa meter dalam satu kilometer dan berapa detik dalam satu jam.
Konversi tersebut adalah sebagai berikut:
- 1 kilometer mewakili panjang yang sama dengan 1000 meter.
- 1 jam adalah 60 menit, dan setiap menit terdiri dari 60 detik. Oleh karena itu, 1 jam adalah 60 * 60 = 3600 detik.
Konversi
Kita mulai dari asumsi bahwa besaran yang akan dikonversi adalah X km / jam, di mana X adalah angka apa pun.
Untuk pergi dari km / j ke j / d, jumlah keseluruhan harus dikalikan dengan 1000 meter dan dibagi dengan 1 kilometer (1000m / 1km). Juga, itu harus dikalikan dengan 1 jam dan dibagi dengan 3600 detik (1j / 3600s).
Dalam proses sebelumnya, di sinilah pentingnya mengetahui kesetaraan antara ukuran-ukuran tersebut.
Oleh karena itu, X km / jam sama dengan:
X km / jam * (1000m / 1km) * (1j / 3,600s) = X * 5/18 m / s = X * 0,2777 m / s.
Kunci untuk melakukan konversi pengukuran ini adalah:
- Bagi dengan satuan pengukuran yang ada di pembilang (1 km) dan kalikan dengan satuan yang ekuivalen dengan satuan yang ingin diubah (1000 m).
- Kalikan dengan satuan pengukuran yang ada di penyebut (1 h) dan bagi dengan satuan yang ekuivalen dengan yang ingin Anda ubah (3600 s).
Contoh
Contoh pertama
Seorang pengendara sepeda melaju dengan kecepatan 18 km / jam. Berapa meter per detik pengendara sepeda melaju?
Untuk menjawabnya perlu untuk mengubah satuan ukuran. Menggunakan rumus sebelumnya ternyata:
18 km / jam = 18 * (5/18) m / s = 5 m / s.
Oleh karena itu, pengendara sepeda melaju dengan kecepatan 5 m / s.
Contoh kedua
Sebuah bola meluncur menuruni bukit dengan kecepatan 9 km / jam. Berapa meter per detik bola menggelinding?
Sekali lagi, saat menggunakan rumus sebelumnya Anda harus:
9 km / jam = 9 * (5/18) m / s = 5/2 m / s = 2,5 m / s.
Kesimpulannya, bola akan menggelinding dengan kecepatan 2,5 m / s.
Contoh ketiga
Dua kendaraan pergi ke jalan raya, satu merah dan satu hijau. Kendaraan merah melaju dengan kecepatan 144 km / jam dan kendaraan hijau melaju dengan kecepatan 42 m / s. Kendaraan mana yang paling cepat melaju?
Untuk menjawab pertanyaan yang diajukan, kedua kecepatan harus berada dalam satuan ukuran yang sama, untuk membandingkannya. Salah satu dari dua konversi tersebut valid.
Dengan menggunakan rumus yang tertulis di atas, kecepatan kendaraan merah dapat diukur dalam m / s sebagai berikut:
144 km / jam = 144 * 5/18 m / s = 40 m / s.
Mengetahui bahwa kendaraan berwarna merah bergerak dengan kecepatan 40 m / s, maka dapat disimpulkan bahwa kendaraan berwarna hijau bergerak lebih cepat.
Teknik yang digunakan untuk mengubah dari km / j ke h / s dapat diterapkan secara umum untuk mengubah satuan pengukuran menjadi satuan lain, dengan selalu mengingat kesetaraan masing-masing antar satuan.
Referensi
- Barrantes, H., Díaz, P., Murillo, M., & Soto, A. (1988). Pengantar Teori Bilangan. San José: EUNED.
- Bustillo, AF (1866). Elemen Matematika. dicetak oleh Santiago Aguado.
- Guevara, MH (nd). Teori Bilangan. San José: EUNED.
- , AC, & A., LT (1995). Bagaimana Mengembangkan Penalaran Logis Matematis. Santiago de Chile: Editorial Universitaria.
- Jiménez, J., Delgado, M., & Gutiérrez, L. (2007). Panduan Pikirkan II. Edisi Ambang.
- Jiménez, J., Teshiba, M., Teshiba, M., Romo, J., Álvarez, M., Villafania, P., Nesta, B. (2006). Matematika 1 Aritmatika dan Pra-Aljabar. Edisi Ambang.
- Johnsonbaugh, R. (2005). Matematika diskrit. Pendidikan Pearson.
