- 5 aplikasi utama biologi dalam pertanian
- 1- Pengendalian hama
- 2- Pembuatan tanaman yang tahan hama
- 3- Pemuliaan selektif untuk meningkatkan tanaman dan hewan pertanian
- 4- Memahami efek iklim pada tanaman
- 5- Pengawetan makanan
- Referensi
Berbagai aplikasi biologi dalam pertanian telah secara substansial meningkatkan produksi dan distribusi makanan untuk konsumsi manusia. Domestikasi dan budidaya tumbuhan dan hewan dimulai hampir 10.000 tahun yang lalu.
Sejak awal berdirinya, tujuan pertanian adalah untuk memenuhi kebutuhan paling dasar manusia: makanan.
Sebelum abad ketujuh belas, sangat sedikit yang mengakui penerapan praktis dari penelitian ini. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang biologi, produktivitas pertanian mendapat manfaat yang sangat besar.
Anda mungkin juga tertarik dengan aplikasi biologi dalam kehidupan sehari-hari.
5 aplikasi utama biologi dalam pertanian
1- Pengendalian hama
Salah satu aplikasi utama biologi dalam pertanian adalah pengendalian hama. Pengetahuan biologi telah mengembangkan metode untuk menekan atau mengendalikan populasi serangga, hewan atau tumbuhan yang tidak diinginkan.
Ini dilakukan dengan memperkenalkan, merangsang, atau secara artifisial menambah musuh alami mereka ke tingkat yang tidak penting secara ekonomi.
Di antara mekanisme yang digunakan, yang alami menonjol, seperti predasi, parasitisme, atau herbivora.
Dengan cara ini, manipulasi aktif fenomena alam ditempatkan untuk melayani tujuan manusia. Ini memungkinkan Anda bekerja selaras dengan alam.
2- Pembuatan tanaman yang tahan hama
Aplikasi biologi lainnya dalam pertanian adalah pengembangan varietas tanaman yang tahan hama.
Hewan yang tidak diinginkan merupakan ancaman bagi tanaman pertanian di seluruh dunia.
Ini secara signifikan mengurangi hasil dan mempengaruhi hampir semua aspek tanaman.
Melalui pemuliaan konvensional, beberapa tanaman yang tahan terhadap serangga telah diciptakan.
Baru-baru ini ada kemajuan besar dalam bidang bioteknologi. Misalnya, meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit tanaman melalui tanaman yang dimodifikasi secara genetik, yang berarti pengurangan pengendalian hama secara kimiawi.
3- Pemuliaan selektif untuk meningkatkan tanaman dan hewan pertanian
Sejak abad ke-18, ilmu biologi telah digunakan untuk persilangan spesies terkait.
Pemuliaan selektif berupaya meningkatkan sifat-sifat seperti rasa, warna, ketahanan terhadap penyakit, dan produktivitas.
Pada awal abad ke-20, genetika mulai digunakan untuk mengembangkan varietas baru tumbuhan dan hewan.
Hal ini membawa perubahan penting dalam pertanian, terutama dalam produktivitas beberapa tanaman.
4- Memahami efek iklim pada tanaman
Biologi membantu untuk memahami bagaimana perubahan iklim mempengaruhi tanaman. Misalnya, suhu memainkan peran penting dalam berbagai proses biologis yang sangat penting untuk perkembangan tanaman.
Suhu optimal bervariasi untuk perkecambahan, pertumbuhan dan reproduksi. Temperatur optimal ini harus terjadi pada waktu-waktu tertentu dalam siklus hidup tanaman; jika tidak, pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat terpengaruh.
5- Pengawetan makanan
Pengawetan makanan mengacu pada proses untuk menghentikan pembusukan makanan karena tindakan mikroba.
Akhir-akhir ini, metode biologis pengawetan makanan menjadi semakin penting.
Ini termasuk menambahkan kultur mikroorganisme dengan kemurnian tinggi dan tidak berbahaya ke dalam makanan. Kultur memiliki efek penghambatan pada mikroorganisme pembusuk yang tidak diinginkan.
Referensi
- Blanchard, JR dan Farrell, L. (1981). Panduan Sumber untuk Penelitian Pertanian dan Biologi. University of California Press.
- Palmer, RA dkk. (2016, 15 April) Ilmu pertanian. Diperoleh pada 12 Desember 2017, dari britannica.com
- Ensiklopedia Dunia Baru. (s / f). Pengendalian hama biologis. Diperoleh pada 12 Desember 2017, dari newworldencyclopedia.org
- Karthikeyan, A.; Valarmathi, R.; Nandini S. dan Nandhakumar, MR (2012). Tanaman yang Dimodifikasi Secara Genetik: Resistensi Serangga. Bioteknologi, No. 11, hal. 119-126.
- Rasmussen, WD dkk. (2017, 10 Maret) Asal usul pertanian. Diperoleh pada 12 Desember 2017, dari britannica.com
- Karsten, H.; Vanek, S. dan Zimmerer, K. (n / a). Efek Langsung Perubahan Iklim pada Tanaman. Diperoleh pada 12 Desember 2017, dari e-education.psu.edu
- Lück, E. dan Jager, M. (2012). Aditif Makanan Antimikroba: Karakteristik, Kegunaan, Efek. New York: Springer Science & Business Media.